THE WALKING DEAD IN REAL LIFE


Foto: THE WALKING DEAD IN REAL LIFE

"Keberagaman suku dan adat istiadat membuat Indonesia kaya akan tradisi, salah satunya Tradisi Ma'nene dari Tana Toraja yaitu tradisi membangunkan mayat leluhur dan mayatnya dapat berjalan sendiri melalui sebuah ritual."

The tradition to waking up the ancestor dead body to be the walking dead, called Ma'nene tradition in Tana Toraja, South Sulawesi, Indonesia.

Tradisi ini berawal dari kebiasaan leluhur Tana Toraja yang sering menjelajahi bukit dan gunung dengan berjalan kaki, biasanya ditengah perjalanan para leluhur ini terkadang tidak kuat berjalan dikarenakan sakit atau kelelahan lalu meninggal dunia.

Kerabat yang mendengar kabar kematian biasanya tidak langsung membawa mayatnya pulang, mereka menggunakan jasa kekuatan gaib untuk membangunkan sang mayat, tujuannya agar mayat tersebut berjalan sendiri menuju rumah dan diarak berikut upacara adat menuju tempat peristirahatan terakhirnya.

Jika melihat mayat berjalan di Tana Toraja, kita tidak boleh menyapa, memanggil, menyentuh bahkan memegang mayat berjalan tersebut, karena mantra gaib dalam tubuh mayat akan hilang dan mayat akan kehilangan kekuatannya.

Uniknya, jasad mayat ini masih tetap utuh walaupun tidak diberi balsam ataupun pengawet, menurut kepercayaan setempat arwah para leluhur masih tersimpan dalam tubuh mayat tersebut.

Hingga sekarang tradisi tersebut masih dilaksanakan setiap tiga tahun sekali, kuburan leluhur mereka sengaja digali dan dikeluarkan dari peti untuk didandani dan diarak keliling kampung.

Mayat para leluhur masih bisa berdiri diatas kakinya sendiri oleh kekuatan gaib yang menopangnya.


Artikel: +ア フ マ ド ヘ リ ア ン ヂ.​
Foto: Tempe Orek Traveler Blog
Lokasi: http://goo.gl/maps/kjEc5
Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia.


#TheWalkingDead #LetTheWorldKnowNusantara 

"Keberagaman suku dan adat istiadat membuat Indonesia kaya akan tradisi, salah satunya Tradisi Ma'nene dari Tana Toraja yaitu tradisi membangunkan mayat leluhur dan mayatnya dapat berjalan sendiri melalui sebuah ritual."

The tradition to waking up the ancestor dead body to be the walking dead, called Ma'nene tradition in Tana Toraja, South Sulawesi, Indonesia.

Tradisi ini berawal dari kebiasaan leluhur Tana Toraja yang sering menjelajahi bukit dan gunung dengan berjalan kaki, biasanya ditengah perjalanan para leluhur ini terkadang tidak kuat berjalan dikarenakan sakit atau kelelahan lalu meninggal dunia.

Kerabat yang mendengar kabar kematian biasanya tidak langsung membawa mayatnya pulang, mereka menggunakan jasa kekuatan gaib untuk membangunkan sang mayat, tujuannya agar mayat tersebut berjalan sendiri menuju rumah dan diarak berikut upacara adat menuju tempat peristirahatan terakhirnya.

Jika melihat mayat berjalan di Tana Toraja, kita tidak boleh menyapa, memanggil, menyentuh bahkan memegang mayat berjalan tersebut, karena mantra gaib dalam tubuh mayat akan hilang dan mayat akan kehilangan kekuatannya.

Uniknya, jasad mayat ini masih tetap utuh walaupun tidak diberi balsam ataupun pengawet, menurut kepercayaan setempat arwah para leluhur masih tersimpan dalam tubuh mayat tersebut.

Hingga sekarang tradisi tersebut masih dilaksanakan setiap tiga tahun sekali, kuburan leluhur mereka sengaja digali dan dikeluarkan dari peti untuk didandani dan diarak keliling kampung.

Mayat para leluhur masih bisa berdiri diatas kakinya sendiri oleh kekuatan gaib yang menopangnya.


Artikel: +ア フ マ ド ヘ リ ア ン ヂ.
Foto: Tempe Orek Traveler Blog
Lokasi: http://goo.gl/maps/kjEc5
Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Indonesia.

0 komentar: